PERALATAN MENGGAMBAR MANGA
alat manga pada dasarnya sama dengan alat menggambar biasa, hanya karena perkembangan teknologi, makin canggihlah alat gambarnya hingga bisa langsung menggambar di computer dengan berbagai aplikasi yang banyak beredar.
Alat menggambar manual pada dasarnya dibagi sesuai tahapannya dalam menggambar. Adapun proses biasa yang terjadi kurang lebih sebagai berikut :
© mazec - rokyu manga studio
Nah mungkin kalian berpendapat lain, karena bisa saja seorang mangaka melompat langsung ke proses tertentu. Proses yang nampak ribet di bagian atas gambar tersebut adalah teknik menggambar manga yang manual. Berdasarkan proses tersebut saya membagi alat manual sebagaimana berikut :
· Alat Sketsa
Alat ini digunakan para mangaka untuk membuat sketsa. Tentu saja pensil adalah yang utama, adapun yang lainnya sebagai pelengkap. Detilnya seperti di bawah ini :
- Pensil :
Fungsi utamanya memang untuk membuat sketsa, karena hasil scan dari pensil sangat buruk kualitasnya. Agar jelas tapi mudah dihapus para mangaka biasa memilih yang kepadatannya di atas 2B. Berikut contoh coretan sketsa dari penulis menggunakan pensil.
Pensil juga ada yang berwarna biru, pensil ini banyak digunakan mangaka professional (katanya) tidak terlihat saat discan BW mode.
- Penghapus :
Fungsinya sebagai alat koreksi, tapi sangat disarankan untuk dijauhi, karena resiko mengotori sangat besar. Mangaka yang mengejar kesempurnaan biasa membeli merk tertentu yang lembut dan tidak mengotori dan merusak tekstur permukaan kertas.
- Penggaris :
Agar garisnya terlihat lurus (tidak ada garis lurus di dunia ini) boleh menggunakan penggaris, tetapi pemakaiannya jangan sampai melukai dan mengotori kertas. Ini macam-macam penggaris mangaka professional, tentunya alat ini juga dipakai saat inking.
· Alat Inking
Alat ini digunakan untuk menebalkan garis sketsa hingga siap discan. Para mangaka biasa menggunakan pena khusus inking, walaupun banyak juga yang konsisten pakai drawing pen or rapido. Bahkan untuk bidang atau garis yang super tebal ada yang pakai kuas.
- Kuas :
Garis yang dibuat oleh kuas sangat bervariasi dan khas. Bahkan alat ini yang digunakan untuk menggambar manga (yang dianggap) pertama. Secara alat ini juga alat tulis utama jaman dulu. Contoh gambar pakai kuas oleh penulis.
- Pena :
Pena khusus mangaka dipakai untuk membuat garis yang dinamis, hasil garisnya sangat disukai karena bervariasi tapi lebih rapi dari kuas. Ada beberapa jenis dan merek, pena manga terdiri dari badan dan mata pena, kebanyakan dijual terpisah. Penulis juga baru punya :) berikut penampakannya.
Pena manga ini ada beberapa jenis gagang dan mata pena. Mata pena yang sering digunakan antara lain :
Maru pen
bentuknya kecil dan tajam untuk membuat garis yang tipis seperti arsiran dan efek
G pen
Bentuknya melebar dengan ceruk lubang di tepinya, karena lebih elastic, cocok untuk lineart yang impresif.
Kabura pen
Bentuknya seperti sendok disebut juga spoon pen, ada yang menyebutnya saji pen. Garis yang dihasilkan kurang fleksibel cocok untuk gambar gedung dan garis panel.
- Ballpoint :
Garis yang dibuat ballpoint seragam, sangat mudah penggunannya. Penulis sendiri pengalaman menggunakan tipe jell ballpoint untuk membuat komik. Hanya saja kelemahannya terkadang tintanya yang tidak jelas, sehingga garis terlihat kurang tebal. Terkadang ballpoint tintanya menggumpal dan mengotori gambar kita. Berikut hasil gambar penulis menggunakan jell ballpoint.
- Rapido, Drawing Pen :
Garis yang dibuat seragam, dan tintanya sangat gelap. Sangat baik digunakan untuk menggambar struktur bangunan atau mesin sehingga dipakai luas oleh para arsitek. Tapi jarang dipakai para mangaka professional
Alat Coloring dan Rendering
Alat utuk rendering sangat bervariasi bagi tiap mangaka, ada yang langsung menggunakan alat inking. Tetapi kelemahannya sangat cape dan melelahkan membuat arsiran tiap panelnya, maka dari itu mangaka zaman kini banyak yang menggunakan alat di bawah ini:
- Screen Tone dan alat aplikasinya :
Tone adalah kumpulan titik-titik dengan kerapatan tertentu yang dipakai memberikan kesan gelap dengan tingkat yang berbeda. Biasanya mangaka manual membelinya dalam bentuk lembaran-lembaran plastik bercorak dan berperekat. Screen tone tersebut dipotong sesuai bidang dan digosok dengan alat tertentu. Berikut penampakannya.
Penggunaannya dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.
Penulis belum pernah coba, nanti insyaAllah akan dicoba :)
- Spidol :
tinta cukup gelap tapi larut di air, nyaman dipakai hasilnya juga agak mirip pena. Ujungnya terbuat dari busa yang keras, namanya juga busa, pastinya tidak tahan lama. Di bawah ini gambar penulis mengggunakan spidol.
Manual coloring menggunakan spidol kini banyak dipraktikan oleh seniman atau hobiis manga. Merek terkenal yang dipakai para mangaka untuk manual coloring “COPIC” warnanya cerah dan blendingnya bagus. Berikut penampakan penggunaan copic yang (kayaknya) seru.
Setelah gambar selesai dilakukan proses scanning sehingga gambar dapat ditexting dengan rapi dengan aplikasi seperti Adobe photoshop®, Manga Studio® dll.
Oke ini sementara yang bisa saya sempaikan. Semoga cukup jadi gambaran awal debut kamu di dunia manga.